Rabu, 16 November 2011

Apa itu Kanker Payudara


Apa itu Kanker Payudara? 

Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara. Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga pada pria.

Anatomi Payudara Wanita

Kanker payudara adalah suatu penyakit dimana sel-sel ganas terbentuk pada jaringan payudara. Mari kita pelajari struktur anatomi payudara normal.

Payudara wanita terdiri dari kelenjar yang membuat air susu ibu (disebut lobulus), saluran kecil yang membawa susu dari lobulus ke puting (disebut duktus), lemak dan jaringan ikatnya, pembuluh darah, dan kelenjar getah bening. Sebagian besar kanker payudara bermula pada sel-sel yang melapisi duktus (kanker duktal), beberapa bermula di lobulus (kanker lobular), dan sebagian kecil bermula di jaringan lain.

Sistem Getah Bening

Sistem getah bening adalah salah satu cara utama kanker payudara menyebar. Sel-sel kanker payudara dapat memasuki pembuluh limfe dan mulai tumbuh di kelenjar getah bening. Jika sel-sel kanker payudara telah mencapai pembuluh getah bening di ketiak (node axilaris), tandanya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak. Bila ini terjadi maka kemungkinan besar sel-sel kanker juga masuk ke aliran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi opsi pengobatan kanker dari dokter Anda.

Benjolan Payudara Bukan Kanker 

Kebanyakan benjolan yang terjadi pada payudara adalah bukan kanker. Namun demikian, beberapa perlu diteliti dibawah mikroskop untuk memastikan mereka bukan kanker.

Perubahan Fibrokistik

Kebanyakan benjolan di payudara ternyata hanyalah perubahan fibrokistik. Istilah fibrokistik mengacu pada fibro dan kista. Fibrosis adalah pembentukan jaringan parut, sedangkan kista adalah kantung berisi cairan. Perubahan fibrokistik dapat menyebabkan payudara bengkak dan nyeri. Seringkali terjadi sebelum periode menstruasi dimulai. Payudara dapat terasa kenyal dan kadang keluar cairan bening/susu dari puting.


Jenis-jenis Kanker Payudara 

Ada banyak jenis kanker payudara, namun beberapa di antaranya sangat langka. Kadang suatu tumor payudara tunggal dapat merupakan perpaduan dari jenis dibawah ini atau campuran antara kanker invasif dan in situ.

Duktal Karsinoma in situ (DCIS): ini adalah tipe kanker payudara non-invasif paling umum. DCIS berarti sel-sel kanker berada di dalam duktus dan belum menyebar keluar dinding duktus ke jaringan payudara disekitarnya.

Sekitar 1 dari 5 kasus baru kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua wanita dengan kanker pada tahap awal ini dapat disembuhkan. Sebuah mamografi seringkali adalah cara terbaik untuk deteksi dini DCIS.

Ketika terdiagnosa DCIS, ahli patologi biasanya akan mencari area dari sel-sel kanker yang telah mati, disebut nekrosis tumor dalam sample jaringan. Bila nekrosis ditemukan, maka tumor agaknya lebih bersifat agresif. Istilah comedocarsinoma kadang digunakan untuk menjelaskan DCIS dengan nekrosis.

Lobular karsinoma in situ (LCIS): Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus.

Kebanyakan ahli kanker berpendapat bahwa LCIS sendiri sering tidak menjadi kanker invasive, tetapi wanita dengan kondisi ini memiliki resiko lebih tinggi untuk berkembang menjadi kanker payudara invasive pada payudara yang sama atau berbeda. Untuk itu, mamografi rutin sangat disarankan. Invasif (atau infiltrating) Duktal Karsinoma (IDC): Ini adalah kanker payudara paling umum dijumpai. Bermula dari duktus, menerobos dinding duktus, dan berkembang ke dalam jaringan lemak payudara. Pada titik ini, itu mungkin menyebar (bermetastasis) ke organ tubuh lainnya melalui sistem getah bening dan aliran darah. Sekitar 8 dari 10 kanker payudara invasive adalah jenis ini. Invasif (infiltrating) Lobular Karsinoma (ILC): kanker ini dimulai dalam lobulus. Seperti IDC, ia dapat menyebar (bermetastasis) ke bagian lain dari tubuh. Sekitar 1 dari 10 kanker payudara invasif adalah dari jenis ini. ILC lebih sulit terdeteksi melalui mammogram daripada IDC.

Jenis-jenis Kanker Payudara yang Jarang Terjadi 

Kanker Payudara Terinflamasi (IBC): Jenis kanker payudara invasif yang jarang terjadi ini, statistiknya adalah sekitar 1-3% dari semua kasus kanker payudara. Biasanya tidak terjadi benjolan tunggal atau tumor. Sebaliknya, IBC membuat kulit payudara terlihat merah dan terasa hangat. Hal ini juga membuat kulit payudara tampak tebal dan mengerut, seperti kulit jeruk. Dokter biasanya baru mengetahui bahwa perubahan ini bukan disebabkan oleh inflamasi/peradangan atau infeksi, tetapi karena sel-sel kanker telah memblokir pembuluh getah bening di kulit. Payudara yang terkena biasanya lebih besar, kenyal, lembek atau gatal. Pada tahap awal, jenis kanker ini kadang salah diartikan sebagai infeksi payudara (mastitis) dan diobati dengan antibiotic. Bila tidak juga membaik, biasanya dokter akan menyarankan biopsy. Karena tidak terjadi benjolan, jenis ini biasanya tidak terdeteksi saat mammogram. Jenis kanker ini biasanya cenderung menyebar dan kelihatannya lebih buruk daripada tipe IBC ataupun ILC.

Penyakit Paget pada Puting: Jenis kanker payudara ini dimulai pada duktus dan menyebar ke kulit puting dan kemudian ke areola (lingkaran gelap di sekeliling putting). Jenis ini jarang terjadi (hanya sekitar 1% dari semua kasus kanker payudara). Tandanya adalah kulit puting dan areola pecah-pecah, bersisik, dan merah, dengan adanya area berdarah. Pasien biasanya melihat adanya area yang seperti terbakar atau gatal.

Penyakit Paget seringkali diasosiasikan dengan DCIS, atau lebih sering IDC. Pengobatannya seringkali memerlukan mastektomi. Jika DCIS hanya ditemukan (tanpa kanker invasif), ketika payudara diangkat, harapan sembuhnya sangat baik.

Penyebab Kanker Payudara

Kanker payudara terjadi karena adanya perubahan/mutasi tertentu pada DNA sel payudara. DNA adalah komponen kimia yang membentuk gen kita. Ada mutasi gen yang bersifat diwariskan (genetic), tetapi ada juga yang tampaknya terjadi dengan sendirinya tanpa diketahui penyebab pasti.

Faktor Terkait Gaya Hidup & Resiko Kanker Payudara 

Tidak memiliki anak atau hamil di usia tua 

Wanita yang tidak memiliki anak atau memiliki anak pertama diatas usia 30 tahun memiliki resiko terkena kanker payudara sedikit lebih tinggi daripada yang bukan. Sering hamil pada usia muda, menurunkan resiko terkena kanker payudara. Mengapa ? Karena kehamilan menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita dalam hidupnya, inilah alasannya.

Menggunakan Pil KB 

Studi menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil KB dalam jangka panjang memiliki resiko agak lebih besar terkena kanker payudara daripada yang bukan. Resiko ini kelihatannya menurun ke normal ketika penggunaan Pil KB tersebut dihentikan.

Menggunakan Terapi Hormon pasca Menopause 

Terapi hormon pasca menopause (PHT) atau dikenal sebagai terapi pengganti hormone (HRT) dan terapi hormone menopause(MHT), telah banyak digunakan dalam kurun waktu lama untuk membantu meringankan gejala menopause dan mencegah timbulnya osteoporosis.

Pada dasarnya ada 2 jenis utama terapi hormone. Untuk wanita yang masih memiliki rahim, biasanya dokter meresepkan hormone estrogen dan progresteron (PHT). Untuk yang sudah diangkat rahimnya, dokter meresepkan hanya estrogen (ERT).

Penggunaan kombinasi hormone (PHT) diatas dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara maupun resiko kematian akibat kanker payudara tersebut. Peningkatan resiko ini dapat terjadi secepat 2 tahun sesudah penggunaan terapi hormone tersebut. Selain itu, biasanya kanker payudara ini juga cenderung ditemukan pada stadium lanjut.

Penggunaan terapi estrogen sendiri agaknya tidak meningkatkan resiko terkena kanker payudara secara signifikan (bila digunakan dalam jangka pendek), tetapi penggunaan dalam jangka panjang (diatas 10 tahun), ditemukan dapat meningkatkan resiko terkena kanker ovarium dan payudara. replacement therapy is the same for "bioidentical" and "natural" hormones as it is for synthetic hormones.

Tidak Menyusui Anak 

Beberapa studi menemukan bahwa menyusui anak dalam jangka panjang (1.5-2 tahun), terutama dapat agak menurunkan resiko terkena kanker payudara. Penjelasan yang mungkin adalah karena menyusui menurunkan jumlah total siklus menstruasi wanita.

Alkohol 

Penggunaan minuman berallohol amat jelas terkait dengan meningkatnya resiko terkena kanker payudara. Resiko semakin meningkat dengan jumlah allohol yang dikonsumsi. Wanita yang minum 2 hingga 5 gelas minuman beralkohol setiap harinya memiliki resiko 1.5 kali lipat lebih tinggi daripada yang bukan. Penggunaan alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan resiko terkena kanker mulut, kerongkongan, esophagus dan liver. Minuman beralkohol yang disarankan hanya 1 gelas saja sehari.

Obesitas atau Kelebihan Berat Badan 

Kelebihan berat badan atau obesitas ditemukan dapat meningkatkan resiko terkena kanker payudara, terutama bagi perempuan paska menopause. Sebelum menopause, ovarium Anda menghasilkan sebagian besar estrogen. Setelah menopause, sebagian besar estrogen wanita berasal dari jaringan lemak. Memiliki jaringan lemak berlebihan setelah menopause dapat meningkatkan probabilitas Anda terkena kanker payudara akibat tingkat estrogen.

Kurangnya Aktivitas Fisik 

Berolahraga dapat mengurangi resiko kanker payudara. Pertanyaannya adalah berapa banyak latihan yang diperlukan ? Dalam sebuah penelitian dari Women's Health Initiative (WHI), sedikitnya jalan cepat 1.25 -2.5 jam per minggu dapat mengurangi 18% resiko terkena kanker payudara. Berjalan 10 jam seminggu dapat mengurangi lebih sedikit lagi resiko tersebut. Olahraga fisik yang disarankan adalah selama 45-60 menit, minimum 5 hari dalam seminggu.

Deteksi Dini Kanker Payudara

Istilah ini mengacu pada serangkaian test dan pemeriksaan yang digunakan untuk menemukan penyakit kanker payudara. Tujuan skrining adalah untuk mendeksi sedini mungkin kanker payudara sebelum mereka mulai menimbulkan gejala. Semakin dini kanker payudara ditemukan, maka semakin besar peluang keberhasilan pengobatan.

Ikutilah Panduan berikut ini untuk deteksi dini kanker payudara pada wanita : 

Mamografi: Wanita berusia 40 dan lebih tua harus menjalani pemeriksaan mamografi setiap tahun dan harus tetap melakukannya selama kesehatan mereka baik.

Uji Payudara Klinis (UPK): Perempuan berusia 20 hingga 30-an tahun harus menjalani uji payudara klinis (UPK) sebagai bagian dari general check up regular oleh ahli kesehatan, setidaknya setiap 3 tahun sekali. Setelah usia 40 tahun, CBE disarankan dilakukan setiap tahun. Sebaiknya dilakukan sesaat sebelum mamografi dilakukan.

UPK ini merupakan pelengkap mamografi dan merupakan kesempatan untuk berdiskusi dengan dokternya tentang perubahan pada dada mereka, uji deteksi dini, dan faktor-faktor lain dalam sejarah wanita yang mungkin bisa meningkatkan resiko kanker payudara.

Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)
SADARI sangat dianjurkan bagi para wanita, mulai usia 20-an. Segera periksa ke dokter jika Anda melihat perubahan ini pada payudara: sebuah benjolan/pembengkakan, iritasi kulit, nyeri pada puting susu atau puting melesek ke dalam, puting susu atau kulit payudara berwarna kemerahan atau bersisik, atau pengeluaran cairan/darah (bukan ASI) dari payudara.

Wanita berisiko tinggi (lebih dari 20% resiko seumur hidup) harus mendapatkan pemeriksaan MRI dan mamografi setiap tahun. Wanita dengan tingkat resiko moderat (15-20% resiko seumur hidup) harus mendiskusikan dengan dokternya tentang tambahan pemeriksaan MRI pada mamografi tahunan mereka. Pemeriksaan MRI tahunan tidak disarankan bagi wanita dengan resiko kanker kurang dari 15%.

Wanita beresiko tinggi adalah mereka yang:
diketahui memiliki mutasi gen BRCA1 atau BRCA2
memiliki kerabat dekat (orang tua, saudara, adik atau anak) dengan mutasi gen BRCA1 atau BRCA2, namun belum melakukan uji genetik sendiri
pernah menjalani terapi radiasi di dada ketika mereka berusia antara 10-30 tahun
memiliki sindrom Li-Fraumeni, sindrom Cowden, atau sindrom Bannayan-Riley-Ruvalcaba, atau memiliki kerabat tingkat pertama dengan salah satu sindrom diatas
Wanita dengan resiko moderat termasuk mereka yang:
memiliki riwayat pribadi kanker payudara, duktal karsinoma in situ (DCIS), lobular karsinoma in situ (LCIS), atipikal duktus hiperplasia (ADH), atau atipikal lobular hiperplasia (ALH)
memiliki payudara yang sangat padat atau tidak merata payudara padat ketika dilihat oleh mammogram
Mamografi

Suatu mamografi adalah pemeriksaan payudara dengan X-ray. Pada mamografi, payudara ditekan diantara 2 piring untuk meratakan dan menyebar jaringan. Prosedur ini sesaat mungkin kurang nyaman. Payudara kemudian dikompres ditekan selama beberapa detik. Seluruh prosedur untuk proses mamografi memakan waktu 20 menit. Hasilnya berupa gambar hitam putih pada film yang akan dibaca dan ditafsirkan oleh seorang ahli radiologi.

Apa yang diperhatikan dokter dari hasil mamografi:
Kalsifikasi yaitu penumpukan kecil mineral dalam jaringan payudara, yang terlihat seperti bintik-bintik putih kecil di film. Mereka mungkin atau mungkin tidak disebabkan oleh kanker. Ada 2 jenis kalsifikasi:
Makrokalsifikasi: deposit kalsium yang kasar (lebih besar), kemungkinan besar disebabkan oleh penuaan pada arteri payudara, luka lama, atau peradangan. Deposito tersebut terkait dengan kondisi non-kanker dan tidak memerlukan biopsi. Ditemukan pada sekitar separuh wanita di atas 50, dan sekitar 1 dari 10 perempuan di bawah 50.
Mikrokalsifikasi adalah bintik kecil kalsium di payudara. Mereka mungkin muncul sendiri atau dalam kelompok. Microcalcifications dilihat pada mamografi menjadi perhatian lebih, tetapi masih biasanya tidak berarti bahwa kanker hadir. Bentuk dan tata letak microcalcifications membantu ahli radiologi mendeteksi kemungkinan besar hadirnya kanker. Jika kalsifikasi tampak mencurigakan, biasanya pasien disarankan untuk biopsi.
Massa/daging, yang mungkin terjadi dengan atau tanpa kalsifikasi, merupakan perubahan penting yang terlihat pada mamografi. Massa dapat banyak hal, termasuk kista dan tumor padat non-kanker (seperti fibroadenoma), tetapi mereka juga bisa kanker. Massa yang bukan kista biasanya perlu dibiopsi. Ukuran, bentuk, dan batas tepi massa membantu ahli radiologi untuk menentukan apakah kanker hadir.
Adalah penting memberikan hasil mamografi tahun tahun sebelumnya kepada ahli radiologi Anda. Ini dapat membantu untuk menunjukkan bahwa massa atau kalsifikasi tidak berubah selama bertahun-tahun. Hal ini membantu justifikasi perlu tidaknya dilakukan biopsi.

Keterbatasan Mamografi 

Suatu mamografi tidak bisa membuktikan bahwa suatu daerah abnormal adalah kanker. Untuk mengkonfirmasi apakah kanker hadir, sejumlah kecil jaringan harus diambil dan diperiksa di bawah mikroskop. Prosedur ini disebut biopsi.

Mammografi juga tidak bekerja dengan baik pada wanita muda, biasanya karena payudara mereka padat sehingga dapat menyembunyikan tumor. Ini juga mungkin benar bagi wanita hamil dan wanita yang menyusui.

Uji Payudara Klinis (UPK) 

Dalam pemeriksaan ini, seorang dokter/ perawat profesional akan melihat payudara Anda untuk mengidentifikasi adanya abnormalitas dalam ukuran atau bentuk, atau perubahan kulit atau puting payudara. Kemudian, dengan menggunakan bantalan jari-jari, dilakukan pemeriksaan/rabaan secara mendetail pada payudara Anda. Perhatian khusus akan diberikan pada bentuk dan tekstur dari payudara, benjolan apapun, dan apakah benjolan tersebut melekat pada kulit atau jaringan yang lebih dalam. Daerah di bawah kedua lengan juga akan diperiksa.

Gejala Kanker Payudara

Penggunaan mamografi secara luas telah meningkatkan jumlah temuan atas kanker payudara sebelum mereka menimbulkan gejala, tetapi beberapa masih tidak terjawab.

Tanda paling umum kanker payudara adalah benjolan atau massa baru. Benjolan yang tidak menyakitkan, keras, dan memiliki batas tepi tidak merata lebih cenderung kanker. Tetapi beberapa kanker lunak, lembut, dan bulat. Jadi, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter bila Anda menemukan sesuatu gejala yang tidak biasa di payudara Anda.

Tanda-tanda lain dari kanker payudara adalah sebagai berikut:
Bengkak pada seluruh atau sebagian payudara
Kulit iritasi
Payudara terasa nyeri
Puting susu nyeri atau putting melesak ke dalam
Kulit pada payudara atau putting susu berwarna : kemerahan, kulit bersisik, atau menebal
Keluarnya cairan/darah dari puting (selain ASI)
Kadang-kadang kanker payudara dapat menyebar ke kelenjar getah bening di bawah lengan dan menyebabkan benjolan atau pembengkakan di daerah ketiak, bahkan sebelum tumor/benjolan pada payudara jelas terlihat/teraba.

Segera periksa ke dokter jika Anda mengalami tanda-tanda diatas. Biasanya selain pemeriksaan fisik dan mamografi, dokter Anda mungkin perlu melakukan beberapa tes lagi, seperti di bawah ini :

Tes Imaging Kanker Payudara 

USG Payudara: USG menggunakan gelombang suara. Gema gelombang suara diambil oleh komputer untuk membuat gambar/imaging organ tubuh di layar komputer. USG adalah tes yang baik digunakan bersamaan dengan mammografi. USG membantu membedakan antara kista dan massa padat pada payudara.

Ductogram (juga disebut galactogram): Ini adalah jenis X-ray khusus yang kadang-kadang digunakan untuk menemukan penyebab keluarnya cairan dari puting. Sebuah tabung plastik sangat tipis ditempatkan ke pembukaan duktus di puting. Bahan pewarna kemudian disuntikkan untuk melihat tampilan duktus pada gambar X-ray. Ini membantu mendeteksi adanya tumor dalam saluran. Biasanya cairan juga diuji untuk meneliti ada/tidaknya sel-sel kanker.

Biopsi 

Biopsi dilakukan ketika tes lainnya memberikan indikasi kuat bahwa Anda terkena kanker payudara. Biopsi ada beberapa jenis:

Biopsi aspirasi jarum halus (fine needle aspiration biopsy): Cairan/jaringan dikeluarkan dari benjolan lewat jarum halus untuk kemudian diteliti dibawah mikroskop oleh ahli patologi.

Jika biopsi ini tidak memberi jawaban yang jelas, atau dokter Anda masih belum yakin, biopsi kedua atau berbagai jenis biopsi mungkin diperlukan.

Biopsi jarum inti (Core Needle Biopsy): JARUM yang digunakan untuk tes ini LEBIH BESAR daripada biopsi jarum halus. Hal ini digunakan untuk mengangkat satu atau lebih jaringan inti. Biopsi ini dilakukan dengan anestesi lokal pada pasien.

dilakukan sebagai prosedur rawat jalan. Tidak memerlukan jahitan, dan hanya ada sedikit jaringan parut. Metode ini biasanya mengangkat lebih banyak jaringan dari biopsi jarum inti.

Bedah biopsy (open biopsy): Kadang-kadang diperlukan operasi untuk mengangkat semua atau sebagian benjolan sehingga dapat dilihat di bawah mikroskop. Seluruh massa serta beberapa jaringan normal di sekitarnya dapat diambil keluar. Hal ini dapat dilakukan sambil rawat jalan dan menggunakan anestesi lokal.

Jaringan yang telah diangkat melalui biopsi akan diperiksa di laboratorium oleh ahli patologi untuk melihat apakah itu jinak (bukan kanker) atau kanker. Jika tidak kanker, maka tidak ada perlakuan yang lebih diperlukan. Jika kanker, biopsi dapat membantu untuk memberitahu jenis kanker dan menunjukkan apakah kankernya invasif atau tidak.

Grade Kanker Payudara 

Jika kanker, sampel biopsi juga diberikan penilaian/grade 1-3. Kanker yang lebih terlihat seperti jaringan payudara normal cenderung tumbuh dan menyebar lebih lambat. Sebagai aturan, grade yang lebih rendah berarti kanker lebih lambat bertumbuh, sementara grade yang lebih tinggi berarti kanker lebih cepat berkembang. Grade membantu memprediksi hasil (prognosis) untuk wanita tersebut. Grade tumor merupakan salah satu faktor yang nantinya dipertimbangkan untuk perawatan/treatment pasca operasi.

Status Hormon Reseptor 

Reseptor adalah protein pada permukaan luar sel yang dapat melekat pada hormon dalam darah. Estrogen dan progesteron adalah hormon yang sering melekat ke reseptor beberapa sel kanker payudara sebagai bahan bakar bagi pertumbuhan mereka. Sample biopsi dapat diuji untuk melihat apakah sel-sel kanker memiliki reseptor untuk estrogen dan/atau progesteron. Jika tidak, sering disebut sebagai ER-positif. Ini berarti kanker tersebut cenderung memiliki prognosis/hasil lebih baik dan mereka jauh lebih mungkin berespons terhadap terapi hormon. Sekitar 2 dari 3 kanker payudara memiliki setidaknya salah satu reseptor.

Status HER2/neu 

Sekitar 1 dari 5 kanker payudara memiliki terlalu banyak protein yang disebut HER2/neu. Tumor dengan adanya peningkatan HER-2/neu disebut "HER2-positif." Kanker ini cenderung tumbuh dan menyebar lebih cepat daripada kanker payudara lainnya.

Pengujian HER2/neu harus dilakukan pada semua wanita yang baru ter-diagnosa kanker payudara. Kanker dengan HER2-positif dapat diobati dengan obat-obatan target terapi, seperti trastuzumab (Herceptin ®) dan lapatinib (Tykerb ®).

Tes laboratorium lain mungkin juga dilakukan untuk membantu mencari tahu seberapa cepat kanker tumbuh dan opsi perawatan apa yang dapat bekerja terbaik.

Uji Pola Gen (gene patterns) 

Penelitian menunjukkan bahwa melihat pola dari sejumlah gen pada saat yang sama dapat membantu mengetahui apakah kanker payudara yang baru terdiagnosa cenderung kembali setelah pengobatan pertama atau tidak. Hal ini dapat membantu ketika memutuskan apakah perlakuan lebih, seperti kemoterapi ajuvan diperlukan. Sekarang ada 2 jenis bentuk tes ini - Oncotype DX ® dan MammaPrint ®. Dokter dapat memilih menggunakan atau tidak menggunakan jenis test ini. Riset untuk meneliti apakah uji pola gen ini benar-benar membantu masih terus berjalan.

Stadium Kanker Payudara 

Stadium adalah proses mencari tahu seberapa luasnya kanker tersebut pada saat ditemukan. Stadium kanker adalah faktor yang paling penting dalam memilih pilihan pengobatan. Tahap ini didasarkan pada apakah kanker tersebut invasif atau non-invasif, ukuran tumor, berapa banyak kelenjar getah bening yang terlibat, dan apakah telah menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Test untuk menentukan penyebaran Kanker Payudara 

Dokter dapat menggunakan satu atau lebih test-test dibawah ini untuk mengetahui apakah kankernya sudah menyebar.
X-ray dada: untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke paru-paru.
Scan Tulang: untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar ke tulang.
CT scan (computed tomography)
MRI (magnetic resonance imaging)
USG dan Mamografi
PET scan (positron emission tomography)
Penentuan Stadium Kanker dengan system TNM

Sistem yang paling umum digunakan untuk menggambarkan stadium kanker payudara adalah sistem TNM. Sistem ini memperhitungkan ukuran tumor dan penyebaran (T), apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening (N), dan apakah telah menyebar ke organ yang jauh (M, untuk metastasis). Angka setelah T, N, dan M memberikan rincian tentang kanker.

Semua informasi ini dikombinasikan dalam proses yang disebut tahap pengelompokan. Tahap tersebut kemudian dinyatakan sebagai angka romawi. Setelah tahap 0 (karsinoma in situ), tahap-tahap lainnya I dengan IV (1-4). Beberapa tahap yang lebih lanjut dibagi dengan menggunakan huruf A, B, dan C. Sebagai aturan, semakin rendah jumlah, kurang kanker telah menyebar. Sejumlah lebih tinggi, seperti stadium IV (4), berarti kanker lebih maju. Kanker dengan tahap-tahap yang sama cenderung memiliki pandangan yang sama dan sering diperlakukan dengan cara yang sama.

Setelah melihat hasil tes Anda, dokter akan memberitahu Anda stadium kanker Anda. Stadium Kanker payudara dapat kompleks. Pastikan Anda meminta penjelasan dari dokter Anda untuk stadium kanker Anda dengan cara yang dapat Anda mengerti. Hal ini akan membantu Anda berdua memutuskan pengobatan terbaik.

Stadium kanker
O Disebut kanker payudara non invasif. Ada 2 tipe, yaitu DCIS (ductal carcinoma in situ) dan LCIS(lobular carcinoma in situ)
I Kanker invasif kecil (ukuran tumor < 2 cm dan tidak menyerang kelenjar getah bening)
II Kanker invasif (ukuran tumor 2-5 cm dan sudah menyerang kelenjar getah bening)
III Kanker invasif besar (ukuran tumor > 5 cm dan benjolan sudah menonjol ke permukaan kulit, pecah ataupun berdarah/bernanah)
IV Sel kanker sudah bermetastesis/menyebar ke organ lain seperti paru-paru, liver, tulang ataupun otak.

Jenis Pengobatan Umum 

Pengobatan kanker payudara dapat digolongkan ke dalam kelompok besar berdasarkan bagaimana mereka bekerja dan kapan mereka digunakan.

Pengobatan Lokal atau Sistemik Pengobatan lokal digunakan untuk mengobati tumor tanpa mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Pembedahan dan radioterapi adalah contoh-contoh pengobatan lokal.

Pengobatan sistemik diberikan ke dalam aliran darah atau melalui mulut dan bergerak ke seluruh tubuh untuk mencapai sel-sel kanker yang mungkin telah menyebar ke luar payudara. Kemoterapi, terapi hormon, dan target terapi perawatan sistemik.

Terapi Ajuvan & Neo-ajuvan 

Ketika orang-orang tampaknya tidak memiliki kanker yang tersisa setelah pembedahan, namun masih diberikan pengobatan lebih, itu disebut terapi ajuvan. Pada saat ini dokter mungkin berpikir bahwa sel-sel kanker telah melepaskan diri dari tumor utama dan mulai menyebar melalui aliran darah. Sangat sulit untuk mengetahui apakah hal ini terjadi. Tapi jika hal ini terjadi, sel-sel kanker dapat mulai membentuk tumor baru di organ lain atau di tulang. Tujuan dari terapi ajuvan adalah untuk membunuh sel-sel tersembunyi. Tapi tidak setiap pasien membutuhkan terapi ini.

Beberapa orang diberikan pengobatan sistemik (paling mungkin kemoterapi) sebelum dilakukan operasi untuk mengecilkan tumornya. Hal ini disebut terapi neo-ajuvan.

http://www.cancerhelps.com

Apa itu Kanker Serviks


Apa itu Kanker Serviks?

Kanker serviks adalah keganasan yang terjadi pada leher rahim. Kanker serviks disebut juga kanker leher rahim atau kanker mulut rahim dimulai pada lapisan serviks.

Kanker serviks terbentuk sangat perlahan. Pertama, beberapa sel berubah dari normal menjadi sel-sel pra-kanker dan kemudian menjadi sel kanker. Ini dapat terjadi bertahun-tahun, tapi kadang-kadang terjadi lebih cepat. Perubahan ini sering disebut displasia. Mereka dapat ditemukan dengan tes Pap Smear dan dapat diobati untuk mencegah terjadinya kanker.

Untuk dapat memahami kanker serviks, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu anatomi rahim wanita.

Anatomi Rahim wanita

Leher rahim (serviks) adalah bagian bawah uterus (rahim). Rahim memiliki 2 bagian. Bagian atas, disebut tubuh rahim, adalah tempat di mana bayi tumbuh. Leher rahim, di bagian bawah, menghubungkan tubuh rahim ke vagina, atau disebut juga jalan lahir.

Ada 2 jenis utama kanker serviks. Sekitar 8-9 dari 10 jenis yang ada adalah karsinoma sel skuamosa. Di bawah mikroskop, kanker jenis ini terbentuk dari sel-sel seperti sel-sel skuamosa yang menutupi permukaan serviks. Sebagian besar sisanya adalah adenokarsinoma. Kanker ini dimulai pada sel-sel kelenjar yang membuat lendir. Jarang terjadi, kanker serviks memiliki kedua jenis fitur diatas dan disebut karsinoma campuran. Jenis lainnya (seperti melanoma, sarkoma, dan limfoma) yang paling sering terjadi di bagian lain dari tubuh. Jika Anda memiliki kanker serviks, mintalah dokter Anda untuk menjelaskan jenis kanker apa yang Anda miliki.

Berapa banyak wanita terkena kanker serviks?

Jumlah prevalensi wanita pengidap kanker serviks di Indonesia terbilang cukup besar. Setiap hari, ditemukan 40-45 kasus baru dengan jumlah kematian mencapai 20-25 orang. Sementara jumlah wanita yang berisiko mengidapnya mencapai 48 juta orang. Dokter Laila Nuranna SpOG(K), Kepala Divisi Onkologi Ginekologi Obstetri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengatakan bahwa sebagian besar kasus kanker serviks yang terdeteksi di rumah sakit sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati. "Jika kanker ditemukan lebih dini, penanganannya akan lebih mudah dan tingkat harapan hidup lebih besar," katanya saat Diskusi Kampanye dan Upaya Penanganan Kanker Serviks di Hotel Lumire Jakarta, Senin 12 April 2010.

Beberapa peneliti berpikir bahwa kanker serviks non-invasif (yang hanya terjadi di leher rahim ketika ditemukan) adalah sekitar 4 kali lebih umum daripada jenis kanker serviks yang invasif. Ketika ditemukan dan diobati secara dini, kanker serviks seringkali dapat disembuhkan.

Kanker serviks cenderung terjadi pada wanita paruh baya. Kebanyakan kasus ditemukan pada wanita yang dibawah 50 tahun. Ini jarang terjadi pada wanita muda (usia 20 tahunan). Banyak wanita tidak tahu bahwa ketika menjadi tua, mereka masih beresiko terkena kanker serviks. Itulah sebabnya penting bagi wanita lebih tua untuk tetap menjalani tes Pap Smear secara teratur.

Faktor Resiko Kanker Serviks

Faktor-faktor resiko dibawah ini dapat meningkatkan peluang seorang wanita terkena kanker serviks:

Infeksi Virus Human Papilloma (HPV)

Pada kanker serviks, faktor risiko yang terpenting adalah infeksi HPV (human papilloma virus). HPV adalah sekelompok lebih dari 100 virus yang berhubungan yang dapat menginfeksi sel-sel pada permukaan kulit, ditularkan melalui kontak kulit seperti vaginal, anal, atau oral seks.

Virus HPV berisiko rendah dapat menimbulkan genital warts (penyakit kutil kelamin) yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan kekebalan tubuh. Namun pada Virus HPV berisiko tinggi tipe (tipe 16, 18, 31, 33 and 45), virus ini dapat mengubah permukaan sel-sel vagina. Bila tidak segera terdeteksi dan diobati, infeksi Virus HPV ini dalam jangka panjang dapat menyebabkan terbentuknya sel-sel pra kanker serviks.

Melakukan hubungan seks tidak aman terutama pada usia muda atau memiliki banyak pasangan seks, memungkinkan terjadinya infeksi HPV. Tiga dari empat kasus baru infeksi virus HPV menyerang wanita muda (usia 15-24 tahun). Infeksi Virus HPV dapat terjadi dalam 2-3 tahun pertama mereka aktif secara seksual.

Pada usia remaja (12-20 tahun) organ reproduksi wanita sedang aktif berkembang. Rangsangan penis/sperma dapat memicu perubahan sifat sel menjadi tidak normal, apalagi bila terjadi luka saat berhubungan seksual dan kemudian infeksi Virus HPV. Sel abnormal inilah yang berpotensi tinggi menyebabkan kanker serviks.

Saat ini sudah ada beberapa vaksin yang mencegah terjadinya infeksi dari beberapa jenis HPV.

Faktor Resiko Lainnya 

Merokok: Wanita yang merokok berada dua kali lebih mungkin mendapat kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak. Rokok mengandung banyak zat racun/kimia yang dapat menyebabkan kanker paru. Zat-zat berbahaya ini dibawa ke dalam aliran darah ke seluruh tubuh ke organ lain juga. Produk sampingan (by-products) rokok seringkali ditemukan pada mukosa serviks dari para wanita perokok.

Infeksi HIV: HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS- tidak sama dengan HPV. Ini dapat juga menjadi faktor resiko kanker serviks. Memiliki HIV agaknya membuat sistem kekebalan tubuh seorang wanita kurang dapat memerangi baik infeksi HPV maupun kanker-kanker pada stadium awal.

Infeksi Klamidia : Ini adalah bakteri yang umum menyerang organ wanita, tersebar melalui hubungan seksual. Seorang wanita mungkin tidak tahu bahwa ia terinfeksi kecuali dilakukan tes untuk klamidia selama pemeriksaan panggul. Beberapa riset menemukan bahwa wanita yang memiliki sejarah atau infeksi saat ini berada dalam resiko kanker serviks lebih tinggi. Infeksi dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan masalah serius lainnya.

Diet : Apa yang Anda makan juga dapat berperan. Diet rendah sayuran dan buah-buahan dapat dikaitkan dengan meningkatnya resiko kanker seviks. Juga, wanita yang obes/gemuk berada pada tingkat resiko lebih tinggi.

Pil KB: Penggunaan pil KB dalam jangka panjang dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker serviks. Riset menemukan bahwa resiko kanker serviks meningkat sejalan dengan semakin lama wanita tersebut menggunakan pil kontrasepsi tersebut dan cenderung menurun pada saat pil di-stop. Anda harus membicarakan dengan dokter Anda tentang pro kontra penggunaan pil KB dalam kasus Anda. Memiliki Banyak Kehamilan: Wanita yang menjalani 3 atau lebih kehamilan utuh memiliki peningkatan resiko kanker serviks. Tidak ada yang tahu mengapa ini dapat terjadi.

Hamil pertama di usia muda: Wanita yang hamil pertama pada usia dibawah 17 tahun hampir selalu 2x lebih mungkin terkena kanker serviks di usia tuanya, daripada wanita yang menunda kehamilan hingga usia 25 tahun atau lebih tua

Penghasilan rendah: Wanita miskin berada pada tingkat resiko kanker serviks yang lebih tinggi. Ini mungkin karena mereka tidak mampu untuk memperoleh perawatan kesehatan yang memadai, seperti tes Pap Smear secara rutin.

DES (diethylstilbestrol): DES adalah obat hormon yang pernah digunakan antara tahun 1940-1971 untuk beberapa wanita yang berada dalam bahaya keguguran. Anak-anak wanita dari para wanita yang menggunakan obat ini, ketika mereka hamil berada dalam resiko terkena kanker serviks dan vagina sedikit lebih tinggi.

Riwayat Keluarga: Kanker serviks dapat berjalan dalam beberapa keluarga. Bila Ibu atau kakak perempuan Anda memiliki kanker serviks, resiko Anda terkena kanker ini bisa 2 atau 3x lipat dari orang lain yang bukan. Ini mungkin karena wanita-wanita ini kurang dapat memerangi infeksi HPV daripada wanita lain pada umumnya.

Pencegahan Kanker Serviks

Kebanyakan kanker serviks dapat dicegah. Ada 2 cara untuk mencegah penyakit ini. Cara pertama adalah menemukan dan mengobati pra-kanker sebelum menjadi kanker serviks, dan yang kedua adalah mencegah terjadinya pra-kanker serviks.

Test Pap Smear: dinamakan sesuai dengan penemunya, Dr. George Papanicolaou (1883-1962) dari Yunani. Test ini digunakan menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal dalam serviks (leher rahim).

Test Pap smear dapat dilakukan di RS, klinik dokter kandungan ataupun laboratorium terdekat. Prosedurnya cepat (hanya memerlukan waktu beberapa menit) dan tidak menimbulkan rasa sakit.

Test Pap smear dapat dilakukan bila Anda tidak dalam keadaan haid ataupun hamil. Untuk hasil terbaik, sebaiknya tidak berhubungan intim minimal 3 hari sebelum pemeriksaan.

Jenis-Jenis Test Pap Smear 

Test Pap smear konvensional
Seperti gambar diatas.
Thin prep Pap.
Biasanya dilakukan bila hasil test Pap smear konvensional kurang baik/kabur. Sample lendir diambil dengan alat khusus (cervix brush), bukan dengan spatula kayu dan hasilnya tidak disapukan ke object-glass, melainkan disemprot cairan khusus untuk memisahkan kontaminan, seperti darah dan lendir sehingga hasil pemeriksaan lebih akurat.
Thin prep plus test HPV DNA
Dilakukan bila hasil test Pap smear kurang baik. Sampel diperiksa apakah mengandung DNA virus HPV.

PEDOMAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS:

Para wanita harus mulai melakukan tes Pap smear sekitar 3 tahun setelah mereka mulai melakukan hubungan seks, tetapi tidak lebih tua dari usia 21 tahun.
Pengujian harus dilakukan setiap tahun jika tes Pap smear biasa digunakan, atau setiap 2 tahun sekali jika Pap smear berbasis cairan digunakan.
Dimulai pada usia 30 tahun, para wanita yang mempunyai hasil tes NORMAL sebanyak 3x berturut-turut mungkin dapat menjalani tes Pap smear setiap 2 sampai 3 tahun sekali. Pilihan lainnya untuk wanita di atas 30an adalah menjalani tes Pap smear setiap 3 tahun sekali plus tes HPV DNA.
Wanita yang memiliki faktor resiko tertentu (seperti infeksi HIV atau punya imunitas lemah) harus mendapatkan tes Pap smear setiap tahun.
Wanita usia 70 tahun atau lebih tua dengan hasil tes Pap NORMAL selama 3 tahun berturut-turut (dan tidak mempunyai hasil tes ABNORMAL dalam 10 tahun terakhir) dapat memilih untuk berhenti melakukan tes Pap smear ini. Tapi wanita yang telah menderita kanker serviks atau yang memiliki faktor risiko lain (seperti yang disebutkan di atas) harus terus melalukan tes ini selama mereka berada dalam kesehatan yang baik.
Wanita yang pernah menjalani total histerektomi juga dapat memilih untuk berhenti melakukan tes Pap kecuali telah menjalani pembedahan untuk mengobati kanker serviks atau pra-kanker. Wanita yang pernah menjalani histerektomi sederhana (leher rahim tidak dihapus) harus tetap mengikuti pedoman di atas.

Beberapa wanita percaya bahwa mereka bisa berhenti melakukan tes Pap smear setelah mereka berhenti mempunyai anak. Ini tidak benar. Mereka harus terus mengikuti pedoman diatas.

Pemeriksaan Panggul vs Tes Pap Smear

Banyak orang sering rancu antara pemeriksaan panggul vs tes Pap smear, mungkin karena kedua hal ini sering dilakukan pada saat bersamaan. Pemeriksaan panggul adalah bagian dari perawatan kesehatan rutin seorang wanita. Selama pemeriksaan ini, dokter mungkin melihat dan merasakan organ reproduksi. Beberapa wanita berpikir bahwa mereka tidak perlu pemeriksaan panggul setelah mereka berhenti memiliki anak. Hal ini tidak benar.

Pemeriksaan panggul dapat membantu menemukan penyakit pada organ kewanitaan. Tapi hal itu tidak akan menemukan kanker serviks pada stadium awal. Untuk itu, tes Pap smear diperlukan. Tes Pap smear sering dilakukan sesaat sebelum pemeriksaan panggul.

Alternatif lain Tes Pap Smear : Metode IVA 

Untuk deteksi dini kanker serviks, selain test Pap Smear, metoda lain yang dapat menjadi pilihan adalah IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat).

IVA digunakan untuk mendeteksi abnormalitas sel serviks Anda setelah mengoleskan larutan asam asetat (asam cuka3-5%) pada leher rahim. Asam asetat menegaskan dan menandai lesi pra-kanker dengan perubahan warna agak keputihan (acetowhite change). Hasilnya dapat diketahui saat itu juga atau dalam waktu 15 menit.

Metode IVA mengandung kelebihan dibanding test Pap smear, karena sangat sederhana (dapat dilakukan di Puskesmas), hasilnya cukup sensitif dan harganya amat terjangkau (mulai Rp. 5000).

Berbeda dengan test Pap smear, pemeriksaan dengan metode IVA juga dapat dilakukan kapan saja, termasuk saat menstruasi, saat asuhan nifas atau paska keguguran. Bila hasilnya bagus, kunjungan ulang untuk tes IVA adalah setiap 5 tahun.

Bagaimana Kanker Serviks Ditemukan? 

Pada tahap awal pra-kanker atau kanker serviks, biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala. Itulah mengapa penting bagi wanita untuk menjalani tes Pap Smear secara teratur. Gejala sering tidak dimulai hingga kanker telah berkembang lebih jauh dan telah menyebar ke daerah di dekatnya. Anda harus segera konsultasi ke dokter, bila menemukan gejala dibawah ini:

Pendarahan vagina yang bersifat abnormal, seperti perdarahan setelah bersenggama, pendarahan setelah menopause, perdarahan dan bercak darah antar periode menstruasi, dan periode menstruasi yang lebih lama atau lebih berat dari biasanya. Pendarahan setelah douching, atau setelah pemeriksaan panggul merupakan gejala umum kanker serviks tetapi bukan pra-kanker.
Keputihan yang tidak normal dari vagina, dengan ciri diantaranya: kental, warna kuning/kecoklatan, dapat berbau busuk dan/atau gatal
Rasa sakit saat bersenggama

Tentu saja, gejala ini tidak berarti bahwa Anda terkena kanker. Hal ini dapat juga disebabkan oleh sesuatu yang lain. Tapi Anda tetap harus memeriksa dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

Cara terbaik adalah tidak menunggu sampai gejala muncul. Lakukan tes Pap Smear dan pemeriksaan panggul secara teratur.

Tes-Tes yang dilakukan pada Kanker Serviks 

Catatan Medis dan Pemeriksaan Fisik

Dokter akan meminta informasi tentang kesehatan Anda, faktor-faktor risiko terkait, dan tentang kesehatan anggota keluarga Anda. Pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan, termasuk mencari kemungkinan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening ataupun organ terdekat.

Pemeriksaan lainnya, antara lain:
- Colposcopy, yaitu teropong leher rahim.
- Cone Biopsi, merupakan pengambilan sedikit jaringan serviks untuk diteliti oleh ahli patologi.
- Tes penanda tumor SCC melalui pengambilan sample darah

Cystoscopy, Proktoskopi, dan pemeriksaan di bawah anestesi

Ini adalah prosedur yang paling sering dilakukan pada wanita yang memiliki tumor besar. Prosedur ini tidak diperlukan jika kanker tersebut diketahui pada tahap dini.

Cystoscopy: tabung tipis berlensa cahaya dimasukkan ke dalam kandung kemih melalui uretra untuk mengetahui apakah kanker telah berkembang ke daerah ini. Sample biopsy juga bisa diambil sekaligus. Cystoscopy memerlukan anestesi bius total.

Proktoskopi: tabung tipis terang digunakan untuk memeriksa penyebaran kanker serviks ke area anus Anda.

Pemeriksaan panggul:Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan panggul (di bawah anestesi) untuk mengetahui apakah kanker telah menyebar melampaui daerah leher rahim.

Sesudah Tes: Penentuan Stadium Kanker Serviks

Dokter akan menggunakan hasil pemeriksaan diatas untuk mengetahui ukuran tumor, seberapa dalam tumor telah serta kemungkinan penyebaran kanker serviks ke kelenjar getah bening atau organ yang jauh (metastasis).

Stadium kanker adalah cara bagi paramedis untuk merangkum seberapa jauh kanker telah menyebar. Ada 2 sistem yang digunakan pada umumnya untuk memetakan stadium kanker serviks, yaitu sistem FIGO (Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri) dan sistem TNM Kanker, keduanya sangat mirip. Kedua pemetaan ini mengelompokkan kanker serviks berdasarkan 3 faktor: ukuran/besar tumor (T), apakah kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening (N) dan apakah telah menyebar ke tempat jauh (M).

Dalam sistem AJCC, stadium menggunakan angka Romawi 0 s/d IV (0-4). Secara umum, angka yang lebih rendah menunjukkan semakin kecil kemungkinan kanker telah menyebar. Angka yang lebih tinggi, seperti stadium IV (4) menunjukkan kanker yang lebih serius.

Stadium 0 (Carsinoma in Situ): Sel-sel kanker serviks hanya ditemukan di lapisan terdalam leher rahim
Stadium I: kanker ditemukan pada leher rahim saja.
Stadium II: kanker telah menyebar di luar leher rahim tetapi tidak ke dinding panggul atau sepertiga bagian bawah vagina.
Stadium III: kanker serviks telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina, mungkin telah menyebar ke dinding panggul, dan/atau telah menyebabkan ginjal tidak berfungsi
Stadium IV: kanker serviks telah menyebar ke kandung kemih, rektum, atau bagian lain dari tubuh (paru-paru, tulang, liver, dll)

Terapi Kanker Serviks 

Terapi Komplementer untuk Kanker Serviks 

Bagi Anda yang terkena kanker serviks, juga dapat mengkonsumsi Typhonium Plus® - suatu ramuan herbal (100% NATURAL) yang berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh untuk melawan sel-sel kanker serviks.

Extract Typhonium Flagelliforme (Keladi Tikus) dan bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini mengandung Ribosome inacting protein(RIP), yang berfungsi menonaktifkan perkembangan sel kanker, merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya dan memblokir pertumbuhan sel kanker.

Berbicara dengan Dokter Anda

Ketika Anda menghadapi kanker serviks dan pengobatannya, kami mendorong Anda untuk bersikap jujur dan berbicara terbuka dengan dokter Anda. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan yang ada dalam benak Anda, tidak peduli seberapa kecil tampaknya.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang mungkin ingin Anda tanyakan. Pastikan untuk menambahkan pertanyaan Anda sendiri didalamnya. Perawat, pekerja sosial, dan anggota support group mungkin juga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda.

Tolong jelaskan mengenai jenis kanker yang saya idap
Apakah kanker saya telah menyebar ke luar leher rahim ?
Apa stadium kanker saya dan apa artinya itu dalam kasus kanker saya ?
Apa opsi pengobatan yang ada bagi saya ?
Apa saran Dokter dan mengapa ?
Apa ada risiko atau efek samping dari pengobatan yang Dokter sarankan ?
Apakah saya dapat hamil/mempunyai anak setelah pengobatan ?
Apa saja opsi pengobatan saya jika saya ingin punya anak di masa depan?
Apakah saya akan kehilangan rambut saya? Jika demikian, apa yang bisa saya lakukan?
Apakah kemungkinan kanker kambuh kembali setelah pengobatan ?
Apa yang harus saya lakukan untuk mempersiapkan diri bagi pengobatan ?
Apakah saya harus mengikuti diet khusus?
Berdasarkan apa yang telah Anda pelajari tentang kanker saya, berapa lama Anda pikir saya dapat bertahan (survive) ?
Apa yang saya katakan kepada anak, suami, orang tua atau anggota keluarga saya lainnya tentang ini ?

Kanker Serviks dan kehidupan Seksual Anda 

Anda mungkin merasa gugup tentang kehidupan seksual Anda setelah terdiagnosa kanker serviks, atau ketika Anda sedang dalam fase pengobatan.

Jika Anda mengalami kemoterapi, baiknya pasangan Anda menggunakan kondom. Ini hanya untuk berjaga-jaga saja, sejauh ini belum ada cukup informasi mengenai efek samping kemo yang disalurkan melalui lendir vagina.

Adalah baik bilamana Anda memberikan jeda waktu beberapa minggu untuk pemulihan. Sesudah itu SEKS cukup aman. Seks tidak dapat membuat kanker serviks Anda lebih parah atau meningkatkan risiko kambuhnya kanker. Kanker serviks bukan penyakit menular sehingga pasangan Anda tidak perlu khawatir.

Anda mungkin hanya memerlukan sedikit waktu untuk beradaptasi dengan kondisi Anda sekarang. Kecemasan hanya akan menurunkan mood untuk seks. Bila ini terjadi, bicarakanlah secara terbuka dengan pasangan Anda dan cari jalan keluar bersama. Bila Anda berdua tidak menemukan kata sepakat, ada baiknya mengunjungi seks therapist atau psikolog untuk berkonsultasi.

Jika hasil diagnosa kanker serviks menunjukkan bahwa Anda terinfeksi virus HPV, maka sebaiknya pasangan Anda juga menjalani pemeriksaan HPV dan menjalani pengobatan.

http://www.cancerhelps.com

Rabu, 09 November 2011

Honda: Asimo akan Bantu Atasi Krisis Nuklir


Robot humanoid buatan Honda, Asimo, kini lebih gesit. Ia bisa berlari lebih cepat, bisa menyeimbangkan diri pada permukaan miring, loncat pada satu kaki, dan menuangkan minuman. Kemampuannya bakal bisa digunakan untuk membantu operasi pembersihan di PLTN Fukushima yang rusak.
Honda mendemonstrasikan Asimo ‘baru’ ini pada Selasa (8/11) di fasilitas riset mereka di Tokyo. Mereka membuktikan mesin berkepala bulat ini kini lebih lentur dan sedikit lebih pintar.
Ini merupakan langkah Honda untuk menepis kritik bahwa Asimo, yang tampil perdana pada 2000, tak punya banyak manfaat dalam praktik sehari-hari. Ia hanyalah ‘mainan’ canggih dan lucu untuk mempromosikan merk Honda.
Presiden Honda, Takanobu Ito, mengatakan sebagian teknologi pada Asimo baru ini dikembangkan hanya dalam enam bulan, dengan maksud untuk membantu krisis nuklir yang terjadi di Jepang Utara.
Menurut Honda, lengan mekanik Asimo bisa membuka dan menutup katup di PLTN Fukushima Dai-ichi. Honda pun sedang berupaya agar Asimo bisa melakukan pekerjaan lainnya sehingga PLTN tersebut kembali bisa dikendalikan.
Ito mengatakan ide awalnya adalah menerjunkan Asimo di PLTN Fukushima. Namun ini tak mungkin karena Asimo tak bisa bermanuver di antara puing, dan komputer canggihnya akan tak berfungsi dalam radiasi.
Namun dalam demonstrasi kemarin, Asimo mampu berjalan tanpa terjatuh melalui rintangan di atas lantai setinggi lebih dari 2 cm. Ia juga mampu berlari lebih cepat dari 2005 lalu, dengan kecepatan 9 km per jam. Pada 2005, ia hanya mampu berlari dengan kecepatan 6 km per jam. Cara berlarinya pun kini lebih halus, tak lagi tampak tersentak-sentak.
Asimo kini juga mampu membedakan suara dari tiga orang berbeda yang berbicara di saat bersamaan. Ia mampu mengetahui bahwa satu orang wanita menginginkan kopi, satu lainnya jus jeruk, dan orang terakhir teh susu.
Kinerja tangan Asimo juga mengalami peningkatan. Jari-jarinya mampu bergerak bebas secara individual, sehingga Asimo bisa berbahasa isyarat. “Nama saya Asimo,” kata sang robot sambil jari-jarinya membentuk simbol namanya. Jari-jari tersebut juga mampu membuka termos dan menuangkan isinya dengan lembut ke dalam gelas.
Ito mengatakan pihaknya telah mengembangkan intelegensi buatan pada Asimo sehingga robot itu mampu bermanuver dalam kerumunan tanpa harus dipandu dengan remote control atau berhenti setiap saat untuk melakukan rekalkulasi pada pemrogramannya.
Namun, aku Ito, masih butuh waktu untuk membuat robot yang bisa diterjunkan dalam tugas-tugas keseharian manusia. Ini berarti Asimo belum akan muncul di rumah-rumah dalam waktu dekat.
yahoo

10 Keunggulan Windows Phone 7.5 Mango

Anda tentu sudah mengenal Symbian, Android, BlackBerry, begitu juga dengan iOS. Tapi sebenarnya ada satu lagi platform smartphone yang tidak kalah menarik keluaran Microsoft, yaitu Windows Phone. 

Kini Windows Phone sudah mencapai update 7.5 yang diberi kode nama buah, Mango. Berikut kami hadirkan 10 fitur Windows Phone 7.5 yang menarik.

1. Antarmuka
Microsoft mengandalkan Metro UI sebagai user interface atau antarmuka ponsel yang mengadopsi Windows Phone 7.5 atau Mango. Layar utamanya mengandalkan kumpulan kotak yang dapat diganti isinya; misalnya dengan aplikasi, update cuaca, update berita, kontak, atau RSS feed. 

Begitu jumlah aplikasi yang ter-install cukup banyak sehingga membutuhkan banyak layar, akan ada deretan alfabet muncul di menu aplikasi. Mekanismenya mirip seperti mencari nama orang di phonebook sehingga memudahkan pencarian aplikasi. Konsep antarmuka Mango ini lebih mengarah ke “glance and go”, yang pada dasarnya membuat penggunanya bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan hanya dengan sekali lirik.


2. Bing

Ibarat Android yang melekat dengan mesin pencari Google, maka seperti itulah antara Windows Phone dengan Bing. Mesin pencari yang belum begitu populer di Indonesia ini memiliki beberapa fitur seperti Local Scout (Pandu Lokal) yang akan memudahkan Anda dalam mencari restoran, peristiwa dan acara yang berlangsung di sekitar Anda berdasarkan lokasi ponsel.

Bagi pecinta musik, kombinasi Bing dan Windows Phone 7.5 cukup mengagumkan. Kini Anda bisa meminta Bing untuk mendengarkan musik yang Anda dengar. Kemudian Bing akan mencari segala informasi terkait dengannya serta tautan ke Zune di Marketplace.

Kemudian ada fitur Vision. Dengan  fitur ini, Anda dapat memindai teks dan Bing akan menawarkan Anda untuk mencari atau menerjemahkan teks tersebut. Selain itu, layaknya Google Googles, Vision dapat mencari informasi berdasarkan gambar. Bahkan Anda bisa membandingkan harga jual suatu buku dengan hanya memotret sisi depan atau belakangnya dengan toko buku lain!


3. What's New Account Filter
Selain integrasi dengan Facebook, Mango kini juga dapat terhubung ke Twitter dan LinkedIn. Dengan banyaknya kontak yang terdapat di akun jejaring sosial kita, area What's New pada People Hub bisa menjadi tempat update status dan postingan di Wall yang tak akan pernah habis. 

Nah, fitur People Groups bisa membantu Anda untuk memilih daftar orang tertentu untuk ditampilkan. Jadi Anda bisa mengelompokkan update status dari teman kantor dalam satu grup terpisah sehingga tidak perlu menghabiskan waktu menyeleksi secara manual. Untuk What's New, Anda dapat menambahkan pilihan update hanya dari jejaring sosial tertentu, misalnya dari Facebook saja.


4. Chat
Integrasi dengan Facebook di atas juga membawa kabar baik bagi sektor Messaging. Kini dengan Mango Anda dapat langsung chatting menggunakan Facebook Chat langsung di menu pesan. Microsoft menyatukan semua cara ngobrol dalam satu menu. Jadi misalnya Anda sedang asyik ngobrol dengan Facebook chat, lalu lawan bicara Anda beralih ke SMS, Anda tidak perlu beralih ke aplikasi lain. Semua obrolan akan diteruskan dalam satu thread dengan otomatis.


5. Speech
Kadang lebih mudah berbicara ketimbang mengetik, terutama di situasi tertentu seperti menyetir, memasak atau bahkan saat mengantuk. Voice support di Windows Phone memungkinkan Anda untuk mendiktekan pesan yang ingin dikirim dengan hanya memilih tombol Speak. Mango juga dapat membaca pesan masuk dengan cukup lantang.


6. Linked Inboxes
Fitur inbox email biasanya sering terlewatkan. Microsoft memberikan Anda kemampuan untuk mengatur dan mengelompokkan email yang masuk. Anda bisa menyatukan semua email dalam satu inbox atau memisahkannya berdasarkan kebutuhan Anda. Misalnya: Anda tinggal menghubungkan beberapa email dari rekan kerja untuk masuk dalam satu inbox khusus.


7. Custom Ringtones
Akhirnya, Anda kini dapat membuat personalisasi nada dering Anda sendiri. Caranya pun semudah Anda memasukkan lagu ke client software Zune. Selama nada dering itu berfile MP3 atau WMA, kurang dari 40  detik dan/atau 1MB, tak akan ada masalah.


8. Battery Saver
Microsoft telah melakukan sesuatu yang hebat pada fungsi penghemat daya ini: Anda dapat memilih opsi untuk tetap menggunakan fitur-fitur ponsel meski baterai ponsel dalam keadaan lemah, atau diaktifkan setelah pengisian berikutnya. Battery saver akan menonaktifkan fitur Push Email dan Multitasking. Pada dasarnya, fitur ini memberikan keseimbangan antara fungsionalitas ponsel sambil mencoba memberikan daya tahan baterai yang maksimal.


9. App Connect & Marketplace
Dengan App Connect, Anda akan mendapatkan informasi mengenai aplikasi yang relevan dengan hasil pencarian web Anda. Misalnya, Anda sedang mencari tentang film, maka selain hasil pencarian di browser, akan muncul beberapa aplikasi yang berkaitan dengan film. Cukup klik di link tersebut dan Anda akan dibawa ke Marketplace. Seperti namanya, di sinilah tempat Anda berbelanja aplikasi. Untuk versi terbaru, pengelompokan kategori aplikasi lebih jelas dan menemukan aplikasi yang bagus lebih mudah.


10. Find My Phone
Smartphone Windows Phone Anda hilang? Daripada bersedih, lebih baik lacak saja keberadaannya dengan fitur ini. Find My Phone akan memberikan Anda peta yang menunjukkan tempat terakhir di mana ponsel Anda berada, dan dapat Anda atur agar ia terkunci atau justru berdering (jika posisi terakhir ia dalam posisi hening) sehingga proses pelacakan akan semakin mudah. Siapa tahu ternyata ponsel Anda hanya terselip di bawah bantal.

Smartphone dengan Windows Phone memang masih jarang ditemukan, termasuk di Indonesia. Bahkan banyak orang yang masih mengasosiasikan sistem operasi ini dengan Windows Mobile yang memang memiliki banyak kekurangan. 

Namun, melihat potensi dan beberapa fitur inovatifnya yang tidak dimiliki platform smartphone lain seperti Android dan iOS, serta didukung merek besar seperti Samsung, HTC, dan Nokia, sepertinya tidak bijak untuk meremehkannya sebelum Anda mencoba menggunakanya. Selamat mencoba!

Jumat, 04 November 2011

Tak Hanya Warga yang Langgar Jalur Busway, TNI pun Doyan Langgar Jalur


Puluhan ribu pengendara motor terjaring razia melanggar jalur busway. Dari 54.360 motor itu, ternyata ada 100 kendaraan milik TNI. Demikian pemaparan Kepala Dishub DKI Udar Pristono.
Ia mengungkapkan, setidaknya ada 100 kendaraan, baik roda dua maupun empat milik TNI yang ditindak. Rinciannya, 31 kendaraan bulan Januari, 23 kendaraan bulan Februari, 15 kendaraan bulan Maret, 6 kendaraan bulan April, dan 8 kendaraan bulan Mei. Sementara bulan Juni ada 7 kendaraan yang ditindak, bulan Juli 3 kendaraan, bulan Agustus tidak ada penindakan, dan bulan September 7 kendaraan.
Pristono berpendapat, sterilisasi jalur bus Transjakarta ini tak hanya efektif mempercepat jarak tempuh bus Transjakarta dan memperpendek headway antar bus, tetapi juga efektif menekan angka kecelakaan di jalan raya. Menurutnya, meski telah memiliki jalur khusus, kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta di semua Koridor saat ini terhitung masih cukup tinggi.
Berdasarkan data dari Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta, selama 2011 ini, hingga bulan Oktober, terdapat 101 kasus kecelakaan. Meski jumlah ini menurun dari jumlah kasus tahun 2010 lalu yang mencapai 461 kasus, jumlah kerugian berupa korban meninggal dunia justru meningkat. Tahun ini, hingga bulan Oktober terdapat 16 orang meninggal dunia. Sementara bulan 2010 lalu, hingga Desember ada 14 orang korban meninggal.
Pristono berharap, masyarakat bisa segera sadar. Menurutnya, pelanggaran yang mereka lakukan dengan nekat masuk jalur khusus bus Transjakarta tidak hanya membahayakan diri sendiri, tetapi juga orang lain. "Untuk menekan kasus pelanggaran maupun kecelakaan yang terjadi ini, upaya lain yang akan kita lakukan adalah dengan meninggikan separator busway hingga 50 sentimeter, dengan lebar 15 sentimeter di 10 koridor yang ada, tahun 2012 mendatang," katanya.
Yahoo