Senin, 02 Januari 2012

Awal Tahun, 10 Wilayah Banjir Hampir Bersamaan


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Ancaman banjir besar meningkat setelah memasuki puncak curah hujan untuk  sebagian besar wilayah Indonesia pada Januari 2012. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 10  wilayah terlanda banjir dalam waktu yang hampir bersamaan antara lain  Solo, Sragen, Sleman, Kota Yogyakarta, Klaten, Brebes, Nganjuk, Pasuruan, Bungo, dan Banjar.

"Wilayah tersebut, terkena banjir tadi malam hingga sebagian hari ini," kata juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Senin (2/1/2012).
Sutopo mengatakan hujan lebat di Solo dan sekitarnya menyebabkan Bengawan Solo meluap sehingga Kota Solo terendam banjir. Sejumlah sungai di Sragen meluap dan menggenangi jalur utama Solo-Sragen-Surabaya. Lalu lintas sempat terputus, karena tinggi genangan mencapai satu meter.
Hujan di lebat di Sleman menyebabkan banjir pada beberapa daerah yang sebelumnya tidak pernah terjadi banjir. Di petang hari, Kali Code di Yogyakarta juga naik akibat hujan lebat di lereng Gunung Merapi dan Kota Yogyakarta. Banjir lahar dingin bahkan sudah menerjang sejumlah desa di Kabupaten Klaten, terutama di aliran Kali Woro.
Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Tanjung dan Losari di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tidak hanya disebabkan jebolnya tanggul Sungai Ciapit di Kecamatan Tanjung dan Sungai Bancang di Kecamatan Losari. "Banjir juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Kabuyutan di Kecamatan Tanjung dan Kersana. Dilaporkan, sejumlah desa di Nganjuk, Jawa Timur, juga dilanda banjir. Empat rumah dilaporkan roboh," kata Sutopo.

Sutopo menuturkan  hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Pasuruan sejak pukul 15.30 WIB, Minggu (1/1/2012), mengakibatkan Sungai Kedung Larangan yang melintasi wilayah Kecamatan Bangil meluap. Sedikitnya 2.675 rumah terendam Banjir. Delapan desa yang terendam banjir yakni Masangan, Latek, Kalirejo, Kalianyar, Tambakan, Manaruwi, Kidul Dalem dan Raci.
"Dari delapan desa tersebut, yang terparah di Desa Kalianyar dan Tambakan. Sedikitnya 750 rumah di kedua desa itu terendam banjir," katanya.

Brokoli Efektif Melawan Kanker???


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Brokoli telah lama diketahui sebagai salah satu sayuran yang menyehatkan karena kandungan gizi di dalamnya. Sayuran berwarna hijau juga berpotensi dan melindungi untuk melawan perkembangan penyakit kanker.
Sayuran itu tak hanya mengandung antioksidan termasuk vitamin C, brokoli juga merupakan sumber alami asam folat.Asupan asam folat membantu mencegah penyakit hati.
Temuan dari peneliti di John Hopkins University itu mengungkapkan bahwa ada sebuah kandungan dalam brokoli yang mampu mencegah perkembangan tumor hingga 60 persen.Brokoli juga menunjukan pengurangan ukuran tumor yang tidak berkembang hingga 75 persen.
Dalam rangka memaksimalkan khasiatnya,ambilah brokoli mentah yang telah dicuci atau yang baru saja dimasak. masukkan brokoli itu dalam daftar diet anda setidaknya dua kali seminggu.
Manfaat lain dari brokoli adalah bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan resiko katarak, memperbaiki kesehatan jantung, memelihara kepadatan tulang dan mencegah lahir cacat pada bayi.
Seperti dikutip dari female first, brokoli merupakan salah satu makanan yang sarat gizi, tetapi memiliki kalori yang rendah, selain itu, sayuran ini juga sering menjadi plihan yang sehat bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Sinar Matahari Picu Katarak ???


TRIBUNNEWS.COM - Selain faktor usia, pemicu utama terjadinya katarak adalah sinar ultraviolet (matahari). Warga diimbau menggunakan pelindung agar jumlah penderita bisa diminimalisir.
Ketua Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang Palembang, Dr dr Anang Tribowo mengungkapkan terjadi kenaikan jumlah angka kebutaan di Sumsel. Pemicu utamanya adalah katarak. Terdata dari 7,44 juta warga Sumsel hampir 111.695 jiwa mengalami kebutaan dan 58,08 jiwa menderita katarak.
"Kalau kita kalkulasi hampir 1,5 persen warga Sumsel menderita kebutaan, dan diprediksi jumlahnya akan terus meningkat diakhir 2011, nanti," rinci Anang.
Khusus di Palembang, lanjut Anang, penderita kebutaan capai 21.793 jiwa dan hampir 11.332 menderita katarak dari total 1,452 juta warga Palembang. Dari sisi jumlah, kata dia, angka ini termasuk tinggi dan wajib diwaspadai semua umur.
"Jangan berpikir katarak itu hanya milik orang tua, anak kecil dan usia dewasa pun banyak. Makanya saya bilang penyakit ini tidak bisa dicegah namun dampaknya saja yang bisa diperkecil," beber Anang saat melakukan paparan antisipasi kebutaan di ruang Parameswara, Kamis (29/12/2011) siang.
Anang mengungkapkan itu dihadapan masyarakat dan jajaran dokter yang bernaun dalam Dinas Kesehatan Kota Palembang. Anang merinci, dari sisi penyebab maupun penelitian gangguan mata akibat munculnya lapisan didepan kornea mata ini karena radiasi sinar ultraviolet atau matahari. Bahkan ini jadi pemicu tertinggi.
Ilustrasi dok: Thinkstock
"Makanya kami imbau agar warga yang beraktifitas di luar selalu menggunakan pelindung mata agar sinarnya tidak langsung kena dimata, seperti menggunakan kacamata karena dari survey kita justru ultraviolet yang jadi pemicu utama," rinci dr Anang. Selain itu, pola makan, faktor usia, asupan gizi dan tingkat kebersihan lingkungan. Jangan lupa, lanjut dia, adalah faktor genetik atau keturunan serta penyakitcpenyakit tertentu.
Dikatakan Anang, jika orang tua menderita katarak hampir 30 persen penyakit itu akan diteruskan kepada anak-anak maupun keturunanya. Begitupun penderita hipertensi dan diabetes kemungkinan 40 persen juga akan menderita katarak.
"Masuk usia senja atau diatas 50 tahun, indikasi katarak pasti muncul. Dan hampir 80 persen penderita katarak adalah orang tua dengan sejarah penyakit itu, baik keluarga maupun keturunan langsung," kata dr Anang.
Lalu bagaimana penanganannya penyakit ini juga sudah muncul. Kata dr Anang, tidak ada jalan lain kecuali operasi pengambilan atau pelepasan selaput. "Wajib operasi, soal biaya bervariasi tergantung alat dan fasilitas di rumah sakit itu, kalau biaya standarnya Rp 3 sampai Rp 7,5 juta," katanya.

Posko Sandal Jepit Terus Bermunculan


Liputan6.com, Sleman: Kasus pencurian sandal anggota polisi yang menjerat seorang siswa di Palu, Sulawesi Tengah, dan sedang bergulir di pengadilan terus mendapat reaksi. Bahkan, disejumlah daerah warga mendirikan posko untuk menghimpun sandal jepit yang akan diberikan kepada seorang polisi di Kota Palu.
Warga di kawasan Sedan-Sariharjo, Sleman, Yogyakarta, misalnya, menenteng sandal jepit layak pakai untuk disumbangkan ke posko sandal jepit. Ini adalah bentuk solidaritas warga terhadap AAL, seorang siswa SMK di Palu yang dituduh mencuri sandal seorang anggota polisi dan kini menjadi pesakitan di pengadilan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Aksi protes di Palu (Antara/Fiqman Sunandar)
Aksi yang sama juga berlangsung di posko pengumpulan sandal di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Posko yang dibuka Yayasan Sahabat Komunitas Pengamen Surakarta ini bertujuan untuk menerima sumbangak sandal jepit layak pakai sebagai pengganti alas kaki milik polisi yang dituduh dicuri AAL.
Aksi penggalangan sandal juga berlangsun di Palu. Aliansi Pemerhati Anak Sulawesi Tengah sepanjang Jumat (30/12) kemarin sudah mengkumpulkan seratus sandal. Menurut koordinator aliansi, aksi ini adalah untuk keadilan, keprihatinan, dan solidaritas terhadap AAL. Mereka bahkan menuntut proses hukum segera dihentikan dan AAL dibebaskan dari segala tuntutan hukum.
Kasus pencurian sandal jepit dengan terdakwa AAL disidangkan 20 Desember lalu. Terdakwa yang dituduh mencuri sandal milik Briptu Ahmad Rusdi diancam hukuman lima tahun penjara. AAL membantah tuduhan tersebut. Saat ditangkap ia terpaksa mengakui perbuatannya karena ditekan dan dianiaya tiga anggota polisi yang menginterogasinya, termasuk Ahmad Rusdi.